Berbagi bersama untuk sesama, kalimat yang tidak asing terdengar di telinga itu. Ya itulah motto Lazismu. Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shodaqoh milik Muhammadiyah ini terus mengembangkan inovasinya seiring dengan berjalannya waktu, agar perekonomian Indonesia merata.
Lazismu Nganjuk yang beralamatkan di Jalan Ahmad Yani Nomor 147 Nganjuk ini pada Minggu kedua bulan Februari 2022 mengadakan Pentasharufan Sembako dan Pakaian Layak Pakai yang telah direalisasikan pada Sabtu, 12 Februari 2022.
Cuaca yang mendukung, senada dengan hati kami yang berbunga kala akan bertemu dengan para penerima. Jalanan yang berliku-liku terbayarkan dengan hutan pinus dan keindahan alam kecamatan Loceret tersebut.
Sesampainya di sana, yakni di Dusun Bajulan, Desa Bajulan. Lebih tepatnya di Masjid Sunan Kalijaga, kedatangan kami disambut oleh penduduk sekitar. Antusiasme penduduk sekitar terlihat dari ikut bergotong royong dalam kegiatan ini.
Sejumlah 10 paket sembako dibagikan kepada mereka yang membutuhkan. Bukan hanya itu saja, tapi pakaian layak pakai juga terbungkus rapi dan siap dibagikan oleh panitia setempat. Mas Mulyadi selaku pengurus Takmir Masjid Sunan Kalijaga teramat semangat untuk membantu membagikan pakaian layak pakai. Acara ini merupakan rangkaian dari program Lazismu Nganjuk yakni PROSPEK DAKWAH (Program Sosial, Pendidikan, Ekonomi, Kesehatan, Kemanusiaan dan Dakwah) dalam bidang Sosial dan Dakwah.
Kami memilih lokasi ini sebelumnya melalui survey yang telah dilakukan oleh eksekutif Lazismu Nganjuk. Lokasi ini sangat tepat dalam sasaran pentasharufan. Para penerima dan penduduk sekitar memenuhi Masjid Sunan Kalijogo ini. Tempat yang teramat sejuk, bersama dengan air yang mengalir jernih ini membuat lelah kami terobati.
Di tengah acara tersebut, hadir Bapak Nurul Furqon, S.Pd. selaku Ketua PCM Loceret. Dalam tausyiahnya beliau menyampaikan bahwa Lazismu Nganjuk bersifat netral, sasaran yang diberikan bukan hanya dari Muhammadiyah saja melainkan semua golongan.
“Berzakat, infaq dan shodaqohlah dengan ikhlas, jangan ada riya’ atau pamer. Nah agar tidak riya’ maka salurkan saja di Lazismu Nganjuk. Kenapa demikian? Karena Lazismu Nganjuk akan menyalurkan donasi Bapak/Ibu/Saudara sekalian. Semua akan dikelola dengan baik. Karena kitamenyalurkan melalui lembaga resmi, tidak akan ketahuan jika kita berzakat, infaq dan shodaqoh. Makna terima kasih adalah menerima pemberian dari Allah, lalu kita kasihkan kepada mereka yang membutuhkan,” jelas beliau panjang lebar.
Tausyiah itu seakan telah membius para hadirin sekalian. Hingga tak terasa waktu cepat berlalu, dan tiba pada sore. Momen yang tak terlupakan ketika bisa bersama untuk berbagi kebahagiaan. Terlebih jika para mustahiq sangat senang dan merasa terbantu adalah hal yang meembuat kami senang.
Kegiatan tersebut dimulai jam 14.30 WIB hingga 16.00 WIB. Ada rasa sedih saat kami harus pulang, saat asyik berbagi sesuatu, kenapa semua cepat berlalu dan hanya kenangan yang tersisa? Di tempat itulah semua cerita yang tidak cukup dikenang melekat di hati kami. Sebagai pengalaman dan juga ke depannya agar lebih baik (aw)