Oleh : Amelia Widyastiana
Bulan Agustus, bulan teristimewa untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sejarah mengenang di bulan tersebut. Bagaimana mungkin bisa dilupakan? Perjuangan bangsa Indonesia dalam memerdekakan dan juga momen haru biru terjadi di bulan Agustus, dimana penuh dengan perjuangan hingga mencapai puncak kemenangan dan memeriahkannya dengan penuh suka cita. Peristiwa Rengasdengklok mempercepat terjadinya kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Rengasdengklok merupakan sebuah nama Kecamatan di Karawang, sebuah provinsi di Jawa Barat. Sehari sebelumnya, Ir. Soekarno dan Dr. Drs. H. Mohammad Hatta diculik oleh Golongan Muda di Rengasdengklok agar kedua tokoh penting Indonesia ini tak terpengaruh oleh Jepang.
Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak mudah diraih, dan perlu perjuangan ekstra. Maka dari itu, kita perlu untuk meneladani sikap para pahlawan untuk Indonesia kita. Salah satunya mencintai produk buatan sendiri, memberikan sumbangsih dalam kegiatan yang memberi manfaat bersama, belajar dengan giat, kreatif. Tepat pada 17 Agustus 1945 Negara Kesatuan Republik Indonesia merdeka. Kini waktu berlalu, 78 tahun Negara Kesatuan Republik Indonesia merdeka pada tahun 2023. Pancasila adalah dasar negara Indonesia. Lambang Pancasila adalah Burung Garuda yang bermakna. Sementara warna emas pada Burung Garuda memiliki makna kemegahan atau kejayaan. Kekuatan, kemegahan atau kejayaan bermakna Negara Kesatuan Republik Indonesia selalu kuat jika kita bersatu, saling menghargai dan tetap berjaya di setiap situasi.
Lazismu Kabupaten Nganjuk yang merupakan lembaga pengelola zakat, infaq dan shodaqoh milik Muhammadiyah yang berdomisili di jantung kota Nganjuk. Tak hanya di bidang sosial keagamaan, akan tetapi juga bergerak dalam bidang pendidikan. Mengapa Lazismu Kabupaten Nganjuk juga dalam bidang pendidikan? Karena pendidikan merupakan peran utama yang kuat.
Pendidikan mempunyai peran yang kuat dalam membentuk karakter dan juga mencetak generasi penerus bangsa Indonesia. Dalam hal ini, jasa guru sangat besar tak terhingga. Dengan sabar dan tekun, membuat peserta didiknya berproses menjadi lebih baik. Mentari yang belum terlalu meninggi, berpadu dengan semangat yang berkobar seperti layaknya pahlawan yang berjuang untuk memerdekakan Indonesia. Menghadapi beragam karakter anak didik dengan hati yang lembut dan juga bijaksana. Meski raga mereka lelah, akan tetapi jiwa mereka tetap semangat. Bagi mereka, kesuksesan peserta didik adalah suatu kebanggaan. Hal tersebut membuat hati kami bergetar, dan juga menggerakkan program pendidikan. Salah satunya yakni Peduli Guru yang merupakan program untuk menyejahterakan guru baik honorer dan guru relawan.
Adapun bentuk dari program ini adalah memberikan apresiasi kepada pahlawan tanpa tanda jasa tersebut dengan memberikan uang, memberikan buku bantuan kepada sekolah sebagai referensi dan juga bingkisan berupa kebutuhan pokok. Jenis dalam program ini tergolong karikatif dan pemberdayaan melalui latihan. Kerjasama adanya program ini dengan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah dan juga pihak bidang pendidikan dalam Muhammadiyah yang terkait. Penerima manfaat kegiatan tersebut merasa sangat takjub dengan adanya program ini. Bagi mereka, program ini sangat membantu kesejahteraan dengan memenuhi kebutuhan hidup para penerima. Pemberdayaan Ekonomi Dhuafa (PED) juga merupakan program Lazismu Kabupaten Nganjuk dalam bidang ekonomi sebagai bentuk mendukung masyarakat Indonesia yang ingin membuka usaha dengan kreatifnya, akan tetapi memiliki kekurangan dalam permodalan. Program-program tersebut tak lepas dari peran donatur Lazismu Kabupaten Nganjuk.
Dirgahayu ke 78 Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tetaplah merdeka untuk selamanya. Tebarkanlah kebaikan dengan berZISKA. Zakat sebagai pembersih harta, infaq sebagai pelengkap kebaikan dalam membelanjakan harta, shodaqoh sebagai gaya hidup. Berbagi kebahagiaan untuk sesama.