MEMBERI TANPA HENTI MELALUI PROGRAM BISAJO

MEMBERI TANPA HENTI MELALUI PROGRAM BISAJO

Memberi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Dengan memberi, berarti kita berbagi kebahagiaan. Membantu yang membutuhkan agar terciptanya perekonomian yang merata. Salah satu program rutin bulanan LAZISMU Nganjuk adalah BISAJO. BISAJO kepanjangan dari Bina Sejahtera Jompo. Sesuai dengan namanya, maka sasaran mustahiq adalah lanjut usia atau jompo. Kita tahu banyak jompo memerlukan banyak bantuan karena kurangnya produktif yang disebabkan oleh faktor usia.

LAZISMU Nganjuk yang merupakan lembaga zakat infaq shodaqoh berskala nasional di bidang sosial keagamaan membuat program BISAJO yang diadakan minggu keempat setiap bulan. Bantuan yang diberikan berupa sembako karena sembako merupakan kebutuhan pokok. Mustahiq yang diberikan rutin yakni 15 orang.

Menyusuri dari rumah ke rumah atau istilah kerennya door to door adalah cara kami dalam memberikan program yang sudah berjalan beberapa tahun ini. Bertemankan dengan terik mentari yang menyengat kulit atau hujan, tek menghalangi langkah kami untuk tetap melangkah.

Januari, saat musim masih mendominasi hujan dengan cuaca ekstrem yang tak menentu, lebih tepatnya Rabu-Kamis, tanggal 26 hingga 27 Januari 2022, kami mengadakan program BISAJO. Dengan langkah yang ekstra karena membawa sembako, kami menyusuri ke rumah mustahiq. Jalanan yang kami tempuh pun tidak tergolong dekat, membutuhkan kesabaran ekstra. Dengan ini, kami menyadari betapa kita masih diberikan kenikmatan yang lebih.                                                                                                                                                                                                                                 

Saat tiba di rumah penerima, pandangan mata kami mengedar, melihat kondisi rumah mereka. Tidak bisa dibayangkan, bagaimana jadinya tinggal di hunian ini. Meski cukup untuk berlindung dari terik dan hujan, tapi kenyamanan minim. Terlebih kami juga melihat sang penerima ada yang sakit. Namun, ada yang membuat kami tersenyum, yakni saat senyuman mereka mengembang, kala melihat kedatangan kami.

Perjalanan kami berawal dari jam setengah sepuluh pagi dan berakhir tanggal 27 Januari, karena kurangnya waktu kami bersama Mahasiswa-Mahasiswa Praktek Pengelolaan ZISWAF dari IAIN Kediri. (aw)