RINGANKAN BEBAN SAUDARA KITA SE-TANAH AIR BERSAMA LAZISMU NGANJUK

RINGANKAN BEBAN SAUDARA KITA SE-TANAH AIR BERSAMA LAZISMU NGANJUK

Perubahan cuaca dari waktu ke waktu membawa dampak yang besar bagi dunia. Terlebih di Indonesia yang dilewati oleh garis khatulistiwa.

Indonesia telah mengalami cuaca ekstrem pada tahun 2020.

Menurut perwakilan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) fenomena cuaca ekstrem yang terjadi itu disebabkan oleh perubahan iklim, teman-teman.

BMKG selalu melakukan pantauan cuaca dan iklim di Indonesia. Menurut BMKG, sejak awal tahun 2020, perkembangan cuaca di Indonesia cenderung dianggap sebagai kategori cuaca ekstrem, teman-teman.

Berdasar data dan analisis klimatologis BMKG, sejak tahun 1866 hingga 2019, perkembangan perubahan iklim menjadi penyebab utama cuaca ekstrem terjadi pada awal tahun 2020.

Dari pemantauan itu, perubahan yang terjadi dalam bentuk cuaca ekstrem mulai terjadi sejak 1900-an.

Data BMKG menunjukkan bahwa akumulasi curah hujan tertinggi awalnya terjadi tahun 1918. Kemudian, kondisi itu kembali terjadi tahun 1950. Fenomena cuaca ekstrem bisa menyebabkan kerusakan, bahkan bisa berbahaya bagi nyawa manusia. Terlebih penduduk dunia yang tinggal di wilayah gunung dan tepian laut.

Selain itu, perubahan iklim juga memengaruhi manusia melalui beberapa hal, mulai dari perubahan suhu yang semakin tinggi, perubahan hasil pertanian, suhu air laut yang semakin panas, dan risiko keseatan manusia yang meningkat. (BMKG)

 

Indonesia hanya mengalami 2 cuaca yakni kemarau dan hujan. Bahkan Indonesia cukup dering terkena gempa. Cuaca yang berubah terkadang tak tentu yang membawa efek negatif bagi tubuh.

 

Di awal tahun 2020 saja contohnya, banjir telah melanda di beberapa daerah di Indonesia yang membuat dampak negatif seperti penyakit yang menyerang kondisi ketahanan tubuh, gatal-gatal. Hal ini juga berdampak pada ekonomi. Aktifitas perekonomian warga mengalami kelumpuhan bahkan tempat tinggal beberapa ada yang tenggelam ditelan gelombang yang dihasilkan oleh hujan maupun luapan air sungai.

 

Berbanding terbalik dengan musim hujan. Musim kemarau membuat kekeringan di Indonesia merata. Tanah longsor akibat idak melakukan terasering juga bisa menyebabkan tanah longsor. Kebakaran juga penyebab dari melakukan penebangan hutan secara liar untuk kebutuhan manusia. Hal ini menyebabkan pada waktu musim kemarau, suhu panas semakin meningkat dan mengakibatkan kebakaran dan masih bencana alam yang terjadi di Indonesia.

 

 

LAZISMU Nganjuk yang merupakan lembaga di bidang sosial keagamaan yakni zakat, infaq dan shodaqoh berskala nasional.

Sebagai lembaga di bidang sosial keagamaan, LAZISMU Nganjuk berperan serta untuk meringankan beban Saudara di Indonesia.

 

Mari ringankan beban saudara kita agar mereka bisa tersenyum kembali. Menolong sesama adalah suatu keharusan.

 

LAZISMU Nganjuk mengajak Anda, para donatur serta dermawan untuk membantu mereka. Tanpa bantuan dari Anda, mungkin tidak akan berjalan dengan lancar. Bantuan dapat dikirim melalui:

BANK BSM dengan No. Rek. 7666655518 AN Lazismu Nganjuk.

 

Untuk konfirmasi bisa menghubungi RIFKI  WA 0857 5079 8271

 

Bantuan Anda akan kami salurkan untuk mereka yang terdampak bencana alam.

Semoga Anda mendapatkan balasan yang terbaik dari Allah SWT.

Bantuan dari Anda adalah harapan dan semangat dari mereka. (aw)